Bondan Prakoso (lahir 8 Mei 1984; umur 26 tahun) adalah pemusik
Indonesia yang mengawali karier bermusik sebagai penyanyi cilik di tahun
80-an. MANTAB YA GAN !! EMANG UDAH BAKAT DARI KECIL !!
Selain karir bermusik yang dilakoninya sejak kecil, Bondan juga memiliki
ketertarikan pada Sastra Belanda, yang ditekuninya di Universitas
Indonesia pada program D3 Sastra Belanda. Kelulusannya yang gemilang
juga membuktikan bahwa Bondan juga memiliki kehidupan pribadi yang cukup
baik selain perannya sebagai salah satu selebriti Indonesia.
Pada 17 Desember 2007, Bondan mengakhiri masa lajangnya dengan menikahi
Margareth atau yang lebih dikenal sebagai Margie di Restoran Cibintung,
Ciputat, Tangerang. Mas kawin berupa seperangkat alat sholat dan 17 gram
emas diberikan kepada wanita beruntung ini untuk memulai perkawinan di
usia muda mereka.
Profile Bondan Prakoso
Bondan Prakoso adalah anak kedua dari tiga bersaudara pasangan dari Lili
Yulianingsih dan Sisco Batara ini mengawali kariernya sebagai penyanyi
cilik di era 80-an hingga awal tahun 90-an. Album perdananya yang
bertitel Si Lumba-Lumba sukses dipasaran dan mencuatkan namanya.
Ditahun 1999, Bondan membentuk band Funky Kopral , sebagai bassis,
hingga merilis 3 buah album. Bahkan album kedua band ini diganjar
penghargaan AMI Sharp Awards ditahun 2001 untuk kategori Group
Alternatif Terbaik. Ditahun 2003, Funky Kopral merilis album ketiga
mereka dengan kolaborasi bersama Setiawan Djodi dengan hits singel Tokek
dan lagi-lagi diganjar penghargaan AMI Sharp Awards ditahun 2003 untuk
kategori Kolaborasi Rock Terbaik.
Sayang, setelah album ketiga mereka dirilis, band ini bubar. Hingga
ditahun 2005 ia memebentuk band baru bernama Bondan Prakoso & Fade 2
Black dengan genre musik Pop Rock yang dipadu dengan Rap. Dengan band
barunya ini, Bondan diganjar penghargaan serupa, yakni AMI Sharp Awards
ditahun 2008 untuk kategori Group Rap Terbaik.
Sebelumnya, ditahun 2006 Bondan bersama 12 orang pemain bass dari
berbagai band di Indonesia seperti Thomas "GIGI", Rindra "Padi", Bongky
"BIP", Adam Sheila on 7 dan bassis Indonesia lainnya diganjar
penghargaan oleh MURI untuk penghargaan Penampilan Bassis terbanyak
dalam satu panggung.
Bondan Prakoso & Fade 2 Black merupakan kolaborasi musikal antara
Bondan Prakoso (musisi, bassis) dan Fade 2 Black (grup rap beranggotakan
Titz, Santoz dan Lezzano).
Pada tahun 2004 Bondan berniat membuat proyek musik yang menggabungkan
berbagai jenis musik ke dalam sebuah bentuk musik baru. Dia lalu
mengajak Titz, seorang rapper yang merupakan teman satu kampusnya di
Universitas Indonesia untuk bergabung. Namun Titz merasa kalau band ini
akan semakin kuat jika grupnya, Fade 2 Black, turut bergabung.
Akhir tahun 2004 Bondan & Fade 2 Black mulai melangkah ke dapur
rekaman. Mereka pun menciptakan beberapa lagu dengan sentuhan Rap, Rock,
dan Funk. Bondan Prakoso bertanggung jawab di sisi instrumen, looping
dan aransemen, sedangkan Fade 2 Black menggarap lirik lagunya.
Proses ini hanya berlangsung 4 bulan, dan pada bulan Agustus 2005 album
perdana mereka yang bertajuk “RESPECT” resmi dirilis di bawah naungan
Sony BMG Music Indonesia. Album tersebut diwarnai berbagai jenis musik
dengan rap sebagai vokal utama, dengan ditimpali suara Bondan yang turut
menghiasi beberapa lagu.
Dengan album bermaterikan 12 lagu itu, Bondan Prakoso & Fade 2 Black
pun menuai beragam prestasi, diantaranya adalah Best Rap Album
Production dalam Indonesian Music Award 2006.
Album kedua mereka, “UNITY” dirilis pada bulan November 2007. Album yang
menjagokan lagu “Keroncong Protol” ini semakin memantapkan posisi
Bondan Prakoso & Fade 2 Black sebagai band yang kreatif dan mampu
menciptakan sesuatu yang berbeda. Berkat album ini mereka kembali meraih
penghargaan Best Rap Album Production dalam Indonesian Music Award
2008.
Tentang Bondan Prakoso
Bondan Prakoso lebih dulu dikenal sebagai penyanyi cilik lewat lagu
“Lumba-Lumba” yang populer di era 80-an. Ketika beranjak dewasa dia
tetap setia di jalur musik, dengan bass sebagai “senjatanya”.
Fade 2 Black
Tahun 1999 Bondan bergabung dengan Funky Kopral. Bersama band ini,
Bondan sempat menelurkan dua album, yaitu Funchopat (1999) dan
Funkadhelic Rhythm and Distortion (2000). Namun pada tahun 2003 Bondan
memutuskan mundur dari Funky Kopral dan kemudian membentuk Bondan
Prakoso & Fade 2 Black.
Musisi kelahiran 8 Mei 1984 ini dikenal sebagai bassis yang handal.
Bahkan dia sempat tampil dalam acara “Bass Heroes” bersama 11 pemain
bass Indonesia lainnya, seperti Thomas “GIGI”, Rindra “Padi”, Bongky
“BIP”, dan Adam Sheila on 7. Penampilan mereka juga direkam dalam album
kompilasi “Bass Heroes” yang dirilis tahun 2006. (bbs)
Bondan Prakoso (lahir 8 Mei 1984; umur 26 tahun) adalah pemusik
Indonesia yang mengawali karier bermusik sebagai penyanyi cilik di tahun
80-an. MANTAB YA GAN !! EMANG UDAH BAKAT DARI KECIL !!
Selain karir bermusik yang dilakoninya sejak kecil, Bondan juga memiliki
ketertarikan pada Sastra Belanda, yang ditekuninya di Universitas
Indonesia pada program D3 Sastra Belanda. Kelulusannya yang gemilang
juga membuktikan bahwa Bondan juga memiliki kehidupan pribadi yang cukup
baik selain perannya sebagai salah satu selebriti Indonesia.
Pada 17 Desember 2007, Bondan mengakhiri masa lajangnya dengan menikahi
Margareth atau yang lebih dikenal sebagai Margie di Restoran Cibintung,
Ciputat, Tangerang. Mas kawin berupa seperangkat alat sholat dan 17 gram
emas diberikan kepada wanita beruntung ini untuk memulai perkawinan di
usia muda mereka.
Profile Bondan Prakoso
Bondan Prakoso adalah anak kedua dari tiga bersaudara pasangan dari Lili
Yulianingsih dan Sisco Batara ini mengawali kariernya sebagai penyanyi
cilik di era 80-an hingga awal tahun 90-an. Album perdananya yang
bertitel Si Lumba-Lumba sukses dipasaran dan mencuatkan namanya.
Ditahun 1999, Bondan membentuk band Funky Kopral , sebagai bassis,
hingga merilis 3 buah album. Bahkan album kedua band ini diganjar
penghargaan AMI Sharp Awards ditahun 2001 untuk kategori Group
Alternatif Terbaik. Ditahun 2003, Funky Kopral merilis album ketiga
mereka dengan kolaborasi bersama Setiawan Djodi dengan hits singel Tokek
dan lagi-lagi diganjar penghargaan AMI Sharp Awards ditahun 2003 untuk
kategori Kolaborasi Rock Terbaik.
Sayang, setelah album ketiga mereka dirilis, band ini bubar. Hingga
ditahun 2005 ia memebentuk band baru bernama Bondan Prakoso & Fade 2
Black dengan genre musik Pop Rock yang dipadu dengan Rap. Dengan band
barunya ini, Bondan diganjar penghargaan serupa, yakni AMI Sharp Awards
ditahun 2008 untuk kategori Group Rap Terbaik.
Sebelumnya, ditahun 2006 Bondan bersama 12 orang pemain bass dari
berbagai band di Indonesia seperti Thomas "GIGI", Rindra "Padi", Bongky
"BIP", Adam Sheila on 7 dan bassis Indonesia lainnya diganjar
penghargaan oleh MURI untuk penghargaan Penampilan Bassis terbanyak
dalam satu panggung.
Bondan Prakoso & Fade 2 Black merupakan kolaborasi musikal antara
Bondan Prakoso (musisi, bassis) dan Fade 2 Black (grup rap beranggotakan
Titz, Santoz dan Lezzano).
Pada tahun 2004 Bondan berniat membuat proyek musik yang menggabungkan
berbagai jenis musik ke dalam sebuah bentuk musik baru. Dia lalu
mengajak Titz, seorang rapper yang merupakan teman satu kampusnya di
Universitas Indonesia untuk bergabung. Namun Titz merasa kalau band ini
akan semakin kuat jika grupnya, Fade 2 Black, turut bergabung.
Akhir tahun 2004 Bondan & Fade 2 Black mulai melangkah ke dapur
rekaman. Mereka pun menciptakan beberapa lagu dengan sentuhan Rap, Rock,
dan Funk. Bondan Prakoso bertanggung jawab di sisi instrumen, looping
dan aransemen, sedangkan Fade 2 Black menggarap lirik lagunya.
Proses ini hanya berlangsung 4 bulan, dan pada bulan Agustus 2005 album
perdana mereka yang bertajuk “RESPECT” resmi dirilis di bawah naungan
Sony BMG Music Indonesia. Album tersebut diwarnai berbagai jenis musik
dengan rap sebagai vokal utama, dengan ditimpali suara Bondan yang turut
menghiasi beberapa lagu.
Dengan album bermaterikan 12 lagu itu, Bondan Prakoso & Fade 2 Black
pun menuai beragam prestasi, diantaranya adalah Best Rap Album
Production dalam Indonesian Music Award 2006.
Album kedua mereka, “UNITY” dirilis pada bulan November 2007. Album yang
menjagokan lagu “Keroncong Protol” ini semakin memantapkan posisi
Bondan Prakoso & Fade 2 Black sebagai band yang kreatif dan mampu
menciptakan sesuatu yang berbeda. Berkat album ini mereka kembali meraih
penghargaan Best Rap Album Production dalam Indonesian Music Award
2008.
Tentang Bondan Prakoso
Bondan Prakoso lebih dulu dikenal sebagai penyanyi cilik lewat lagu
“Lumba-Lumba” yang populer di era 80-an. Ketika beranjak dewasa dia
tetap setia di jalur musik, dengan bass sebagai “senjatanya”.
Fade 2 Black
Tahun 1999 Bondan bergabung dengan Funky Kopral. Bersama band ini,
Bondan sempat menelurkan dua album, yaitu Funchopat (1999) dan
Funkadhelic Rhythm and Distortion (2000). Namun pada tahun 2003 Bondan
memutuskan mundur dari Funky Kopral dan kemudian membentuk Bondan
Prakoso & Fade 2 Black.
Musisi kelahiran 8 Mei 1984 ini dikenal sebagai bassis yang handal.
Bahkan dia sempat tampil dalam acara “Bass Heroes” bersama 11 pemain
bass Indonesia lainnya, seperti Thomas “GIGI”, Rindra “Padi”, Bongky
“BIP”, dan Adam Sheila on 7. Penampilan mereka juga direkam dalam album
kompilasi “Bass Heroes” yang dirilis tahun 2006. (bbs)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar